Suatu hari ditempat biadab bernama warnet, gue muncul dari balik pintu
warnet dan berteriak, "Ini perampokan!! Serahkan uang nya! Cepat!"
Jeger...
Gue cuman ngayal.
Kemaren gue mengunjungi tempat itu dengan niat maen game online, dan gue memasuki pintu warnet lalu berbicara sama mas operator.
'paket 1 mas, 2 jam' gue berbicara sama mas OP sambil memberikan duitnya.
'ya, paswordnya ****' mas OP berbicara.
'oke'
Belum
sampai gue ke PC, ternyata ada orang yang lagi tiduran di karpet. Entah
kenapa orang itu tidur, tapi gak berapa lama terlihat badan orang itu
kejang-kejang layaknya ikan salmon yang habis di keluarin dari sungai.
Bukan pertama kali gue ngeliat orang kejang-kejang, terakhir gue liat
orang kejang-kejang waktu si ACONG di masukin cicak ke dalem bajunya
pas masih di sekolah, sumpah dia kayak MJ makan jeruk nipis. Sarap.
Back to
orang yg kejang-kejang, sekarang dia menendang monitor, namun
orang-orang disekitarnya bukan ngebantu, eh malah asik dengan kegiatan
mereka memainkan game atau buka situs bokep. What the HELL !!
Gue
langsung sigap mengangkat fosil hidup yang menggeliat-geliat itu seperti
gue strike dapet ikan Tuna yang bobotnya 50Kg. Gue dan dibantu omm-omm
tentara segera menidurkannya di lantai, dengan setengah terangkat
kepalanya gue disuruh menepuk-nepuk punggungnya dan si omm-omm itu
berkata, "dia kena HIV"
Ehh?
Diulang, si omm-omm itu berkata, "dia kena ayan".
Tenang,
ayan nggak menular kok, dari artikel yang gue baca, ayan yang sering
disebut juga epilepsi atau sakau sesaat menyebabkan penderitanya
kejang-kejang sampai keluar busa dari mulutnya. Astaga.
Balik ke
masalah tadi, gue berusaha menahan kakinya supaya nggak nendangin gue
dan monitor di belakang gue. Gue teringat acara 'Smackdown' waktu si
pegulat menguliti, eh, mengcengkeram kaki lawannya sampe kalah. Gue
mengikuti nasihat bodoh otak gue. Gue melilit kaki nya dengan tangan
gue.
Tapi apa. . .
Kaki dia mendarat tepat ditengah muka gue yang
pada saat itu juga gue lagi menghirup nafas. Aduh gimana kalo temen gue
tau, gimana kalo orang tua gue dan sodara gue tau kalo muka gue diserang virus ganteng mematikan stadium
akut.
Gimana jadinya kalo besok gue berpapasan nyokap gue dirumah.
Gue : Mah I'm home !! *ngetuk pintu*
Nyokap : *buka pintu*
Gue : *nyelonong masuk* Aduh capek.
Nyokap : *teriak* maling tivi, ada MALING !!
Dan
saat itu juga, sang mas Ayan itu pingsan. Gue agak bisa mengambil nafas
lega karena kakinya udah nggak nemplok di muka ganteng gue ini.
"Dek, kamu nggak apa-apa?" tanya omm-omm itu.
"Kayaknya sih" gue menghela nafas.
"Yaudah diemin aja dia dek" kembali ke depan monitor sambil ngupil.
Sesaat
kemudian, mas Ayan itu terbangun dan langsung duduk, celingukan kanan
kiri kayak nyariin orang tuanya yang hilang. Dia menguap dan langsung
melanjutkan browsing nya kembali. Kepala gue dipenuhi tanda tanya dan
tanda seru. Pengen rasanya gue terkam dia sambil ngejejelin celana dalem
gue ke hidungnya.
Tapi gue lega dia nggak kenapa-kenapa.
Ya biarlah semua berlalu.
Easy come, easy go. Yes, that is life.
Gue kembali berkelana ke barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar